Selasa, 07 Mei 2013

Sektor Unggulan Kota Medan dan Kab/Kota di Sumut




Sektor Unggulan Kota Medan dan Kab/Kota di Sumut

NO
KABUPATEN/KOTA
IBU KOTA
SEKTOR UNGGULAN
1
Kabupaten Asahan

Kisaran
Pengolahan meubel kayu batang kelapa, pembuatan pupuk kompos, pengolahan sabut kelapa, kerajinan kulit (sepatu “Bunut”), anyaman pandan, sapu lidi hias, makanan ringan (dodol, keripik)
Dan industri menengah
2
Kabupaten Batubara

Limapuluh
Perkebunan dan perikanan. Sub sektor perkebunan komoditi yang diunggulkan berupa kelapa sawit, Kelapa dan kakao. Sektor perikanan komoditi unggulannya adalah perikanan laut.
3
Kabupaten Dairi
·        
Sidikalang
Perkebunan kopi Robusta
 Pengolahan Kopi
Produksi Kentang
Produksi Jagung
Wisata alam Silalahi
4
Kabupaten Deli Serdang
Lubuk Pakam
Industri Karet
5
Kabupaten Humbang Hasundutan
Dolok Sanggul
Kopi, kemenyan, jeruk
6
Kabupaten Karo

Kabanjahe
•  Produksi Kentang
•  Jagung
•  Industri Pengolahan 
    Jeruk
•  Peternakan babi
•  Jaring apung ikan Nila
•  Ternak sapi potong
7
Kabupaten Labuhanbatu
-        
Rantau Prapat
Pengolahan minyak goreng dan oleokimia
 Tambak udang
Pengusahaan ikan kerapu
Industri pakan ternak atau olahan jagung
  Industri olahan karet
8
Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Kota Pinang
Sawit, Produk Gula merah
9
Kabupaten Labuhanbatu Utara

Aek Kanopan
Perkebunan sawit, Perikanan laut, dan peternakan kerbau, sapi, ayam ras dan kambing.
10
Kabupaten Langkat

Stabat
Kopi dan Kelapa Sawit
11
Kabupaten Mandailing Natal
Panyabungan
Kipang Panyabungan
12
Kabupaten Nias


Gunung Sitoli
- Peternakan Babi
- Industri Crumb rubber
- Pengolahan Kelapa
- Budidaya Iakn Kerapu
- Budidaya Rumput Laut
- Wisata Bahari
13
Kabupaten Nias Barat

Lahomi
Kopi, Kelapa kakao, karet dan cengkeh.
14
Kabupaten Nias Selatan
Teluk Dalam
parawisata, kelautan, perikanan, peternakan, dan transportasi laut
15
Kabupaten Nias Utara
Lotu
pertanian, perikanan, kelautan dan pariwisata.
16
Kabupaten Padang Lawas
Sibuhuan
Kelapa Sawit
17
Kabupaten Padang Lawas Utara
Gunung Tua
Kopi, Kelapa , kelapa sawit, karet, kakao, dan cengkeh.
18
Kabupaten Pakpak Bharat
Salak
Sector pertanian, gambir, cabe, kopi arabika, kentang dan jeruk
19
Kabupaten Samosir
Pangururan

20
Kabupaten Serdang Bedagai
Sei Rampah
sektor pertambangan, Perkebunan dan perikanan. Sektor pertambangan komoditi unggulannya adalah granit dan pasir kuarsa, Sub sektor perkebunan komoditi yang diunggulkan berupa kakao, kelapa sawit, Kelapa dan karet, sektor perikanan komoditi unggulannya adalah perikanan budidaya keramba, kolam, sawah, dan perikanan tangkap.
21
Kabupaten Simalungun
Raya
Jasa, dan sector pertanian
22
Kabupaten Tapanuli Selatan
Sipirok
Salak
23
Kabupaten Tapanuli Tengah
Pandan
Sektor pertambangan komoditi unggulannya adalah batubara, granit, kaolin, niobium, seng, tembaga, timah putih dan timbal, Sub sektor perkebunan komoditi yang diunggulkan berupa Kopi, Kelapa, kakao, karet, kelapa sawit, dan cengkeh, sektor perikanan kmoditi unggulannya adalah perikanan budidaya keramba, kolam, laut, sawah dan tambak.
24
Kabupaten Tapanuli Utara

Tarutung
Sektor pertambangan komoditi unggulannya adalah batu apung, batu gamping, belerang, bentonit, diatomea, feldspar, granit, kalsit, kaolin, kuarsit, lempung, marmer, mika, panas bumi, pasir   kuarsa, sirtu, timbal, trass, travertin, zeolit, Sub sektor perkebunan komoditi yang diunggulkan berupa Kopi, karet, tebu, kakao, kelapa sawit, Kelapa dan cengkeh, sektor perikanan komoditi unggulannya adalah perikanan budidaya kolam, sawah dan jaring apung.
25
Kabupaten Toba Samosir

Balige
Jagung , ternak sapi, kerbau dan babi, Kain ulos, juga termasuk bahan galian diantaranya : Batu Gamping, Trass, andesit, Lempung, dan Tawas. 
26
Kota Binjai

Binjai Kota
madu, kacang tanah dan sejumlah komoditi hortikultura serta hasil pertanian organik
27
Kota Gunungsitoli

Kota Gunungsitoli
Kakao, kelapa, kopi, karet, cengkeh, jagung, ubi jalar, ubi kayu dan budidaya kolam
28
Kota Medan
Kota Medan
Industri dan Perdagangan
29
Kota Padangsidempuan
Kota Padangsidempuan
Salak, duku atau buah langsat, alpukat, manggis, mangga, durian dan jeruk.
30
Kota Pematangsiantar
Kota Pematangsiantar

Industri dan perdagangan
31
Kota Sibolga

Kota Sibolga
Perikanan, perdagangan dan pariwisata
32
Kota Tanjungbalai

Kota Tanjungbalai
Sektor perikanan dengan komoditinya adalah perikanan Budidaya kolam dan sawah.
33
Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tingg
Jasa, perdagangan, dan industri

INDUSTRI DAN PERDAGANGAN SEBAGAI POTENSI UNGGULAN DI KOTA MEDAN

Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Utara yang didirikan pada tahun 1590 oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi. Kota Medan memiliki luas wilayah sebesar 265,1 km2 atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu, topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, Medan berbatas Utara dengan Selat Malaka dan Deli Serdang serta berbatasan Selatan, Barat dan Timur dengan Kabupaten Deli Serdang. Menurut stasiun Polonia pada tahun 2008 suhu udara berkisar antara 22.9°C-32.8°C dan menurut stasion Sampali antara 23.1°-32,3°C, Kelembaban udara: 82-84% dan Curah hujan 176,08-203,5 mm.

Kota Medan ini terdiri dari beberapa kecamatan meliputi: Medan Tuntungan (20,68 km2), Medan Selayang (12,81 km2), Medan Johor (14,58 km2), Medan Amplas (11,19 km2), Medan Denai (9,05 km2), Medan Tembung (7,99 km2), Medan Kota (5,27 km2), Medan Area (5,52 km2), Medan Baru (5,84 km2), Medan Polonia (9,01 km2), Medan Maimun (2,98 km2), Medan Sunggal (15,44 km2), Medan Helvetia (13,16 km2), Medan Barat (6,82 km2), Medan Petisah (5,33 km2), Medan Timur (7,76 km2), Medan Perjuangan (4,09 km2), Medan Deli (20,84 km2), Medan Labuhan (36,67 km2), Medan Marelan (23,82 km2) dan Medan Belawan (26,25 km2). Untuk kelurahan yang ada di Kota Medan terdiri dari 151 kelurahan. Jumlah penduduk Kota Medan sampai sekarang ini berkisar 2 juta orang. Dari luas wilayah Kota Medan dapat dipresentasikan sebagai berikut : Pemukiman 36,3%, Perkebunan 3,1%, Lahan Jasa 1,9%, Sawah 6,1%, Perusahaan 4,2%, Kebun Campuran 45,4%, Industri 1,5% dan Hutan Rawa 1,8%.

POTENSI PENGEMBANGAN

            Letak Kota Medan sangat strategis karena keberadaannya dekat dengan Pelabuhan Belawan di jalur Selat Malaka yang merupakan pintu gerbang atau pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Kota Medan ini mewadahi berbagai fungsi, yaitu sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi kepariwisataan, serta berbagai pusat perdagangan regional dan internasional.
            Sarana dan prasarana perhubungan di Kota Medan terdiri dari prasarana perhubungan darat, laut, udara. Transportasi lainnya adalah kereta api. Di samping itu juga telah tersedia prasarana listrik, gas, telekomunikasi, air besih dan Kawasan Industri Medan (KIM).
           
Di Kota Medan terdapat beberapa bidang usaha potensial. Perekonomian Kota Medan tahun 2000 didominasi oleh kegiatan perdagangan, hotel dan restoran (35,02%), yang disusul oleh sektor industri pengolahan sebesar 19,70%. Dari besaran nilai kedua sektor tersebut maka dapat dikatakan bahwa potensi unggulan yang paling mungkin berkembang di Kota Medan adalah sektor perdagangan dan industri. Seperti diketahui, dengan status Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia maka wajar bila arahan pembangunan kota lebih menitikberatkan pada kedua sektor tersebut, apalagi dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang ada.
Kawasan Industri    
           
Sebagai kota industri, perdagangan dan jasa terkemuka di Indonesia, Kota Medan telah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang bagi kegiatan industri, termasuk menyediakan sebuah kawasan yang modern dan terkelola secara professional.
Kawasan Industri Medan (KIM) berlokasi di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli dengan areal seluas 524 hektar. PT. KIM resmi berdiri menjadi perseroan sejak tanggal 7 Oktober 1988. Areal kawasan ini dibelah oleh dua jalur tol dari Kota Medan menuju pelabuhan Belawan. Posisinya sangat strategis dengan jarak 8 kilometer ke pelabuhan belawan, 15 kilometer ke bandara udara polonia serta 10 kilometer ke pusat Kota Medan. Berbagai fasilitas penunjang yang dimiliki kawasan industri medan antara lain pengolahan air limbah, air bersih, air hydran, listrik, telepon, gas, keamanan, pemadan kebakaran dan poliklinik. Investor asing yang menanamkan modalnya di KIM antara lain berasal dari Singapura, Malaysia, Thailand, Jepang, Australia, Swedia, Filipina, Jerman, Swiss dan Yaman. Pada tahun 2004 berdasarkan Medan Dalam Angka 2007 Data Industri, Listrik, Gas dan Air Minum Kota Medan, jenis perusahaannya terdiri dari PMDN berjumlah 135, Perusahaan Non-PMDN berjumlah 78 dan Perusahaan BUMN/BUMD berjumlah 4.

FOKUS PENGEMBANGAN INDUSTRI PRIORITAS 2010 - 2014
1.      Industri Padat Karya
- Industri Tekstil
- Industri Alas Kaki
- Industri Furniture
2.       Industri Kecil dan Menengah
- Industri Fesyen
- Industri Kerajinan
- Industri Batu Mulia
- Industri Keramik
- Industri Minyak Atsiri
3.      Industri Barang Modal
- Industri Penghasil Barang Modal
- Industri Perkapalan
4.      Industri Berbasis Sumber Daya Alam
- Industri Makanan dan Minuman
- Industri Hilir Kelapa Sawit
- Industri Hilir Karet
- Industri Hilir Kakao
- Industri Hilir Baja & Alumunium Hulu
- Industri Rumput Laut
5.      Industri Pertumbuhan Tinggi
- Industri Otomotif, Elektronika dan Telematika
6.      Industri Prioritas Khusus
- Industri Gula
- Industri Pupuk
- Industri Petrokimia
Industri Yang Potensial Untuk Dikembangkan di Sumatera Utara

1.      Industri Hilir Kelapa Sawit
2.      Industri Hilir Karet
3.      Industri Logam (alumunium)
4.      Industri Olahan Kopi dan Teh
5.      Industri Hasil Laut
6.      Industri Permesinan

Perdagangan dan Jasa
            
Kota Medan memiliki berbagai sarana penunjang kegiatan perdagangan dan jasa seperti pusat perkantoran, pusat perbelanjaan, plaza, mal, pusat hiburan (entertainment) dan rekreasi, pusat jajanan malam serta taman budaya. Dalam dua tahun terakhir, Kota Medan diramaikan pula dengan kehadiran sejumlah pusat perbelanjaan/plaza bertaraf internasional seperti sun plaza, medan fair plaza, grand palladium dan lain sebagainya. Berdasarkan data tahun 2004, jumlah pusat perdagangan seperti : Mall/plaza/hypermarket berjumlah 18, Supermarket berjumlah 14, Pasar swalayan berjumlah 29, Pusat pasar/pasar inpres berjumlah 14, Pasar kecil/tradisional berjumlah 24, dan Pasar lingkungan/malam hari berjumlah 31.


POTENSI PENDUKUNG BIDANG USAHA POTENSIAL
1. Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sebagai daerah yang berada pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara memiliki posisi strategis. Kota ini menjadi pintu bagi arus penumpang dan juga perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri. Bagi Kota Medan, kegiatan perdagangan bersama aktivitas hotel dan restoran menjadi motor penggerak roda perekonomian kota.
2. Pelabuhan Laut Belawan
Pelabuhan laut berperan penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di suatu wilayah. Pelabuhan laut yang menjadi andalan Kota Medan adalah Pelabuhan Belawan yang berjarak 26 km dari pusat kota. Pelabuhan ini tidak hanya berperan penting bagi perekonomian Kota Medan, namun juga bagi Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan ekspor dan impor Kabupaten/Kota lain dilakukan di pelabuhan ini yang dapat dilihat dari aktivitas bongkar.muat barang setiap harinya.
Sampai saat ini Pelabuhan Belawan telah memiliki fasilitas pelabuhan penumpang dan barang termasuk terminal peti kemas. Kecenderungan berkembangnya jasa transportasi lewat laut ini memerlukan suatu fasilitas tambahan yang lebih memadai. Terbatasnya daya tampung barang di pelabuhan menuntut suatu pembangunan fasilitas dengan lokasi yang dekat dengan pelabuhan tetapi memadai. Sesuai dengan arahan perkembangan Kota Medan pada masa mendatang perlu dilakukan investasi pada bidang usaha peti kemas dan pergudangan tersebut.
3. Bandara Polonia dan Kualanamu
Bandara Polonia yang terletak di ibukota Provinsi Sumatera Utara yang satu-satunya merupakan Bandara Internasional di Pulau Sumatera yang dilengkapi dengan fasilitas operasional yang cukup baik sehingga pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747 dapat mendarat.
Bandara Polonia selain menunjang transportasi Internasional juga mempunyai peran yang sangat tinggi melayani transportasi nasional dan regional sehingga keberadaan Bandara Polonia dapat menunjang kegiatan perekonomian di wilayah Bagian Barat Indonesia maupun ke luar negeri khususnya dalam rangka menunjang kerjasama ekonomi sub Regional IMT-GT.Selain itu Bandara Kualanamu juga akan diresmikan tepatnya pada bulan April 2013, Bandara Berkapasitas internasional ini merupakan Bandara Pertama di Indonesia yang Bandaranya Terhubung Langsung oleh Transportasi Kereta Api yang menghubungkan antar Kota/Kabupaten di Sumut juga sebagai Region Airport untuk kawasan Asia Tenggara.
4. Hasil Industri Kecil
Terdapat sepuluh produk yang dijadikan andalan Kota Medan bila dilihat dari segi pasarnya. Komoditi unggulan ini termasuk produk konsumsi sederhana, inisialnya perabot rumah tangga dari kayu, anyaman rotan, alas kaki dan barang hasil konveksi. Adapun komoditi unggulan dar iindustri kecil makanan inisialnya kopi olahan, sirup markisa, bika ambon dan kerupuk ubi. Salah satu produk makanan ini, bika ambon telah menjadi buah tangan yang khas untuk dibawa bagi yang berkunjung ke Kota Medan.
5. Pengembangan Kawasan Industri
Kota Medan merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia, maka seperti kota besar pada umumnya, Medan memiliki kawasan industri. Untuk mengantisipasi perkembangan industri dan kebutuhan lokasi berusaha yang lebih besar, pemerintah kota menyediakan Kawasan Industri Baru (KIB), yang terletak di Kecamatan Medan Labuhan dengan lahan yang disediakan 650 Ha, dan masih bisa dikembangkan menjadi 1000 Ha. Untuk kegiatan industri kecilpun tersedia Perkampungan Industri Kecil (PIK) yang terletak di Kecamatan Medan Denai. Ada satu kawasan industri di Medan yaitu Kawasan Industri Medan (KIM) dekat Pelabuhan Belawan. KIM memiliki luas lahan 514 Ha dan disediakan fasilitas listrik 120 MW. Saat ini terdapat 86 perusahaan swasta nasional yang menempati lokasi tersebut berdampingan dengan 17 perusahaan asing. Dan Kota Medan dinilai sebagai kota yang aman untuk berinvestasi di Indonesia.
6. Pariwisata
Di luar potensi bisnisnya, Kota Medan sangatlah layak menjadi tujuan wisata. Selain untuk mengunjungi lokasi seperti Danau Toba atau Berastagi yang sejuk, Kota Medan sendiri sarat dengan objek wisata. Tujuan wisata di Kota Medan diantarnya adalah Taman Buaya di kawasan Sunggal, berisikan 3000 ekor buaya aneka jenis. Namun wisata yang paling menarik di Kota Medan adalah bangunan tuanya yang dibangun dari pertengahan abad XX di Medan. Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini, indah dan memberi gambaran utuh pada Kota Medan masa lalu.

BIDANG USAHA UNGGULAN LAYAK DIKEMBANGKAN
A. Fasilitas Pergudangan Pelabuhan
Bisnis pergudangan sangat erat kaitannya dengan perkembangan industri, ekspor dan impor. Dalam menghadapi era globalisasi dan pasar bebas, diperkirakan arus ekspor dan impor akan semakin meningkat, hal ini akan berdampak juga pada peningkatan bisnis pergudangan. Selain itu permintaan atas bangunan yang berupa gudang akhir-akhir ini semakin meningkat juga sebagai dampak adanya deregulasi di sektor industri manufaktur serta perdagangan internasional (ekspor/impor). Dan sebagai tindak lanjut adanya peraturan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam rangka mengatur tata ruang kota yang mana untuk pergudangan umum yang terletak di daerah kota terkena relokasi. Maka dampak dari pembongkaran bangunan gudang tersebut adalah berkurangnya bangunan gudang, dan sementara itu permintaan akan ruangan gudang semakin meningkat, sehingga dapat dikatakan bahwa masih ada pangsa pasar untuk bisnis pergudangan.
B. Kawasan Industri Besar
Bisnis kawasan industri hingga saat ini dapat dikatakan belum ada kenaikan yang signifikan. Hal ini mengingat penyerapan kawasan industri sangat tergantung terhadap stabilitas politik, keamanan dan ekonomi. Penurunan kepercayaan dunia usaha secara keseluruhan, akibat krisis moneter yang berkelanjutan menahan perusahaan-perusahaaan asing untuk melakukan investasi industri baru di Indonesia, Akibat kondisi ekonomi politik yang terjadi akhir-akhir ini, memaksa sejumlah investor asing menunda ekspansi bisnisnya ke Indonesia. Bisnis kawasan industri swasta memiliki mitra dengan swasta asing yang juga berfungsi sebagai jaringan pemasaran di negara asal mitranya.